Tenor adalah elemen penting yang harus kamu perhatikan ketika ingin mengajukan kredit atau pinjaman. Pahami arti tenor sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit. Tenor pinjaman berguna untuk mengetahui apakah calon debitur mampu dalam membayar angsurannya sesuai jangka waktunya.
Dengan memahami tenor, kesalahan dalam jenis pinjaman yang kamu ambil dapat diminimalisasi dan kamu akan mengetahui risiko-risiko yang dihadapi dengan mengambil pinjaman tersebut.
Ingin mengetahui pengertian tenor hingga cara mengajukannya? Simak pembahasan berikut ini!
Pengertian Tenor
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tenor adalah jangka waktu penyelesaian cicilan yang wajib dipenuhi sebelum jatuh tempo. Biasanya hal ini akan disepakati dan disetujui oleh kedua pihak dan orang tersebut harus membayarkan pelunasan kredit sesuai kesepakatan. Misalnya, kamu meminjam uang sebesar Rp10 juta dengan tenor selama 12 bulan kepada bank. Hal tersebut berarti kamu harus mengembalikan pinjaman dalam jangka waktu 12 bulan.
Nantinya, tenor akan mempengaruhi besaran bunga pinjaman. Jangka waktu tenor ditentukan pada kemampuan debitur dalam membayar angsuran setiap bulannya dan kesepakatan bersama.
Sama seperti ketika kamu berinvestasi lewat deposito. Terdapat berbagai pilihan tenor, seperti mulai dari jangka waktu tiga bulan, enam bulan, bahkan sampai dengan dua belas bulan.
Peran Tenor
Tenor sangat berperan penting dalam proses pinjam meminjam. Tidak hanya itu, tenor juga dapat dikatakan memiliki peran besar dalam proses kredit. Tenor dapat dijadikan tolak ukur yang dilakukan kreditur terhadap debitur dalam menentukan tenor dari pinjaman yang diajukan.
Apapun yang mungkin terjadi di dalam proses kredit dapat diprediksi dan terlihat dari jangka waktu tenor yang ditentukan atau diambil. Hal ini berarti pemanfaatan penggunaan tenor dapat meminimalisasi segala risiko yang bisa terjadi dalam sistem kredit.
Teori Tenor
Tenor pada umumnya terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Tenor pinjaman
Istilah tenor pinjaman berarti jangka waktu yang diberikan oleh kreditur kepada debitur dalam membayar angsuran. Biasanya, semakin pendek tenor pinjaman maka semakin rendah tingkat bunga yang ditawarkan.
Sebaliknya jika tenor pinjaman semakin panjang, maka suku bunga yang ditawarkan juga akan lebih tinggi. Jika menggunakan suku bunga tetap, tenor pinjaman bank atau lembaga konvensional umumnya berkisar antara 1 hingga 3 % setiap bulannya.
Namun ada saja pinjaman online yang menawarkan bunga 0% dengan jangka waktu 30 hari hanya untuk strategi marketing dalam menarik calon debitur sebanyak-banyaknya.
Berikut merupakan contoh perhitungannya:
Jika kamu mengajukan kredit atau pinjaman dengan jaminan BPKB motor senilai Rp10.000.000 dengan tenor 6 bulan dan besaran bunga 1% setiap bulannya, maka jumlah angsuran per bulan yang akan kamu bayar = jumlah hutang pokok + bunga 1% per bulan. Namun bunga tetap ini tidak selamanya ditawarkan oleh lembaga keuangan. Bisa juga diberlakukan suku bunga mengambang.
2. Tenor deposito
Sedangkan tenor deposito umumnya merupakan jangka waktu yang digunakan dalam investasi deposito dan ditawarkan oleh bank mulai dari satu hingga dua belas bulan. Dibanding tabungan biasa, suku bunga deposito ini juga lebih tinggi. Oleh sebab itu, tenor ini cocok dan banyak diminati oleh para debitur yang memiliki profil risiko rendah.
Namun semakin panjang tenor deposito, maka tingkat suku bunga yang harus dibayarkan semakin besar. Dalam jangka waktu tenor tertentu, sejumlah uang di dalam deposito tidak dapat diambil. Lalu juga akan dikenakan denda yang besarnya tergantung dari keputusan masing-masing bank jika terpaksa mengambil atau menggunakan uang deposito sebelum jangka waktu tenor berakhir.
Berikut merupakan contoh tenor deposito:
Durasi tenor selama 1 bulan maka suku bunga per tahun sebesar 4,8%
Durasi tenor selama 3 bulan maka suku bunga per tahun sebesar 6%
Durasi tenor selama 6 bulan maka suku bunga per tahun sebesar 6,3%, dst.
Jenis-jenis Tenor
Tenor dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kategorinya.
I. Jenis Tenor Berdasarkan Jenis Kredit atau Pembiayaan
1. KPR (Kredit Kepemilikan Rumah)KPR atau Kredit Pemilikan Rumah merupakan pinjaman yang dilakukan oleh debitur dalam membeli rumah atau properti. Dengan metode ini, debitur dapat memiliki aset rumah dengan cepat selama membayar angsuran yang sesuai setiap bulannya. KPR tentu lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan membangun rumah dari nol atau membeli rumah secara tunai.
Bank biasanya menawarkan dua buah suku bunga dalam KPR yaitu suku bunga tetap (fixed rate) dan suku bunga mengambang (floating rate). Penerapan tenor berbeda-beda sesuai jenis suku bunga. Beberapa bank yang menerapkan suku bunga tetap pada awal misalnya tiga tahun tenor pertama. Kemudian suku bunga ditetapkan mengambang mengikuti pergerakan suku bunga pasar hingga angsuran lunas.
Umumnya tenor yang diterapkan dalam KPR bersifat jangka panjang mulai dari lima hingga tiga puluh tahun. Peraturan yang ditetapkan oleh tiap bank berbeda dan dapat mempengaruhi jangka waktu tenor yang diberikan kepada debitur. Jika tenor yang diambil peminjam melebihi lama, maka cicilan yang dibayarkan per bulannya akan lebih kecil. Sebaliknya jika tenor yang diambil peminjam di lebih pendek, maka cicilan per bulan yang dibayarkan akan lebih besar.
Baca juga: Cicilan KPR: Berapa Lama dan Bagaimana Penghitungannya
2. KTA (Kredit Tanpa Agunan)
Akibat kemudahan dalam proses pengajuan KTA, banyak sekali masyarakat yang berminat menggunakan kredit jenis ini. Kemudahan yang dimaksud seperti proses approval atau persetujuan yang cepat dan tanpa jaminan. Tetapi perlu diingat bahwa jika dibandingkan dengan KPR, maka suku bunga pinjaman yang ditawarkan KTA biasanya lebih tinggi. Tenor yang ditawarkan dalam KTA juga biasanya lebih pendek daripada KPR, yaitu berkisar satu hingga lima tahun.
3. Kredit dengan Agunan
Kredit dengan agunan berarti dalam mengajukannya peminjam harus memberikan jaminan. Jaminan yang dimaksud yaitu ada sebuah aset yang dijaminkan oleh calon debitur dalam mengajukan jenis kredit ini. Aset yang dijaminkan dapat berupa surat BPKB kendaraan atau sertifikat rumah. Tenor yang ditawarkan oleh kredit dengan jaminan sangat bervariasi namun biasanya mulai dari tiga hingga lima tahun.
II. Jenis Tenor Berdasarkan Jangka Waktu Pinjaman
1. Tenor Pendek
Tenor pendek adalah tenor yang memberlakukan jangka waktu cicilan mulai dari satu bulan hingga tiga tahun. Tenor pendek biasanya digunakan dalam jenis kredit dan pembayaran hutang pokok yang tergolong kecil. Misalnya seperti kredit elektronik, atau pembayaran dengan jaminan BPKB motor, dan lain-lain.
2. Tenor Panjang
Berbeda dengan yang pendek, tenor panjang memberlakukan waktu angsuran mulai dari tiga tahun hingga tiga puluh tahun. Bisanya tenor panjang digunakan untuk pembayaran pokok pinjaman yang besar dan memiliki nominal hingga mencapai milyaran rupiah. Misalnya seperti penerapan tenor dalam KPR (Kredit Pemilikan Rumah), pembelian kendaraan bermotor secara kredit, pembiayaan jaminan aset kendaraan mobil atau sertifikat rumah, dan lain-lain.
Faktor Apa Saja yang Menentukan Tenor?
Terdapat beberapa faktor yang menentukan tenor sebelum diputuskan pinjaman yang tepat untuk para kreditur. Faktor tersebut diantaranya:
1. Jumlah Pinjaman
Faktor pertama yang digunakan kreditur sebagai rekomendasi dalam pemberian tenor yang tepat yaitu besarnya jumlah pinjaman. Jika kamu mengajukan pinjaman yang memiliki jumlah hutang pokok yang kecil, maka kemungkinan kreditur akan menyarankan tenor pendek. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya.
2. Usia dari Peminjam
Faktor penentu selanjutnya yaitu usia debitur. Kreditur menilai usia produktif debitur dalam rangka melihat kemampuan membayar angsuran pe rbulannya. Jika peminjam masih dalam usia produktif atau muda, maka tenor yang diberikan akan semakin panjang. Namun jika sebaliknya, maka usia peminjam sudah tergolong tua dan dianggap dapat mempengaruhi kemampuan dalam membayar angsurannya. Sehingga akan diberikan tenor yang lebih pendek.
3. Penghasilan bulanan
Faktor penentu lainnya yaitu penghasilan bulanan. Penghasilan ini dapat berasal dari penghasilan tetap yang diterima debitur setiap bulan baik melalui bisnis atau usaha yang ia lakukan. Besarnya penghasilan yang diterima akan menjadi tolak ukur bagi kreditur untuk menilai kemampuan calon debitur.
4. Aset yang dimiliki
Kendaraan, rumah, dan pengeluaran rutin setiap bulannya juga dapat menjadi faktor penentu jangka waktu tenor.
Tips Mengajukan Pinjaman
Berikut merupakan beberapa langkah yang perlu kamu ikuti agar dapat mengajukan pinjaman yang tepat:
1. Pertama, pilihlah lembaga keuangan yang jelas dan terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan terdaftar dan diawasi oleh OJK, maka bank tersebut tergolong aman. Selain itu, jangan lupa untuk melihat juga track record-nya dan pilih yang sesuai dengan kebutuhanmu.2. Lalu, cari lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga sesuai kemampuanmu.
3. Menyesuaikan kebutuhan pinjaman kamu.
4. Ketahui kemampuan finansial kamu.
Dalam melakukan peminjaman, menentukan tenor merupakan langkah yang paling penting dan krusial karena dapat berdampak hingga jangka panjang. Oleh karena itu, kamu perlu menentukannya dengan bijak dan teliti untuk menghindari kerugian dan selalu ingat kemungkinan risiko yang dihadapi.
Bank BTN, Bank dengan Tenor hingga 30 Tahun
Untuk mendorong penyaluran KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), BTN bekerja sama dengan berbagai developer. Kerja sama ini menghasilkan KPR dengan bunga kompetitif dan perumahan terjangkau bagi milenial yang disediakan oleh para developer.
Adapun tenor kredit yang ditawarkan oleh BTN untuk KPR yaitu hingga 30 tahun dan 20 tahun untuk KPA. Tidak hanya itu, suku bunga yang ditetapkan juga ga bikin kaget dengan naik secara berjenjang. Jadi tunggu apa lagi? Segera ajukan dirimu melalui KPR BTN. Klik link ini atau hubungi call center Bank BTN di 1500286 untuk informasi lebih lanjut terkait program KPR yang ditawarkan Bank BTN.