Ingin beli rumah, tetapi belum mempunyai dana yang cukup? Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh bank bisa menjadi solusinya.
Sebelum mengambil KPR, kamu perlu memperhatikan suku bunganya terlebih dahulu. Bunga KPR akan mempengaruhi jumlah angsuran yang harus kamu bayarkan. Selain itu, suku bunga ini juga bisa naik setiap tahunnya.
Itulah mengapa penting untuk mengetahui jenis suku bunga yang ada dan bagaimana cara menghitungnya. Pelajari lebih lanjut tentang suku bunga KPR di bawah ini.
Apa itu Suku Bunga KPR?
KPR adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin membeli atau membayar rumah dengan cara mencicil. Karena KPR adalah pinjaman dari bank, maka ada suku bunga yang dibebankan. Sederhananya, suku bunga KPR merupakan imbalan kepada bank yang harus dibayar oleh debitur.
Jenis Suku Bunga Kredit Pemilikan Rumah
Ada berbagai jenis suku bunga yang biasa diterapkan pada cicilan KPR. Namun, di antaranya terdapat dua tipe suku bunga yang paling banyak digunakan.
1. Suku Bunga KPR Fixed
Suku bunga fixed atau adalah suku bunga yang tetap dan tidak berubah sampai dengan jangka waktu tertentu atau tanggal jatuh tempo. Contohnya adalah bunga atas rumah murah atau rumah bersubsidi yang menerapkan tarif tetap. Suku bunga tetap juga tersedia untuk pinjaman mobil.
Keunggulan suku bunga fixed
Manajemen keuangan reguler
Sesuai dengan namanya, suku bunga ini mempunyai besaran cicilan yang bersifat tetap. Artinya jumlah angsuran yang harus dibayar setiap bulannya tetap sama sepanjang jangka waktu. Oleh karena itu pengelolaan keuangan bulanan kamu akan lebih teratur. Kamu juga tidak perlu khawatir dengan dengan kemungkinan kenaikan suku bunga. Jadi kamu bisa mengatur pengeluaran harian dan cicilan rumah dengan cermat.
2. Suku Bunga KPR Floating
Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang selalu berfluktuasi sesuai dengan suku bunga pasar. Jika tingkat bunga pasar naik, begitu juga tingkat bunga, dan sebaliknya. Contohnya adalah suku bunga KPR untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, dua tahun pertama dia memiliki tingkat bunga tetap, tetapi periode berikutnya dia mempunyai suku bunga mengambang.
Keunggulan suku bunga floating
Jumlah angsuran dapat berkurang
Jika suku bunga turun, tentunya cicilan yang kamu bayarkan pun akan turun. Dalam suku bunga floating, ada kemungkinan jumlah pembayaran angsuran bisa berkurang.
Misalnya, pada tahun keempat bunga yang berlaku adalah 4%. Namun, pada tahun ke-5 misalnya terjadi penurunan suku bunga menjadi 3,5%. maka jumlah cicilan yang kamu bayarkan pun akan lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Simak Pengertian dan Simulasi Bunga Efektif
Cara Hitung Bunga KPR
Di bawah ini adalah simulasi dan metode perhitungan suku bunga KPR berdasarkan dua jenis suku bunga KPR yaitu suku bunga KPR tetap dan mengambang.
1. Suku Bunga Tetap
Jika kamu ingin mengetahui jumlah cicilan suku bunga ini, kamu dapat menggunakan rumus berikut untuk menghitung tingkat bunga tetap untuk KPR.
Pokok pinjaman (p) x tenor per tahun (i) x jangka waktu kredit (t)
___________________________________________________________________
jangka waktu (bulan)
Sebagai contohAdi ingin membeli rumah dengan harga Rp650 juta. Dia membayar uang muka Rp50 juta. Setelah itu, ia mengajukan KPR untuk sisa nilai rumah dikurangi uang muka, yaitu Rp600 juta.
Jangka waktu yang ingin ia ambil adalah 15 tahun dengan suku bunga tetap 10 persen. Berikut cara menghitung contoh kasus Adi:
(Rp600juta x 10% x 15) / 180= Rp5 juta (cicilan KPR per bulan)
2. Suku Bunga Mengambang
Untuk menghitung suku bunga floating sebenarnya menggunakan rumus yang sama dengan suku bunga tetap. Namun, kamu harus menyesuaikan perhitungannya saat suku bunga KPR tersebut akan berganti.
Sebagai contohBudi telah mengajukan KPR sebesar Rp600 juta. Jangka waktu yang ingin dipilih adalah 15 tahun, dan suku bunga KPR fluktuatifnya adalah 9 persen dari tahun pertama hingga tahun ketiga. Kemudian, meningkat menjadi 12 persen pada tahun ke-4 hingga ke-6. Berikut perhitungannya.
(Rp600juta x 9% x 3)/36 = Rp4,5 juta (cicilan KPR/bulan selama 3 bulan pertama)
(Rp600juta x 12% x 3)/36= Rp6 juta (cicilan KPR/bulan selama 3 bulan selanjutnya)
Begitu seterusnya hingga masa cicilan berakhir. Jika suku bunga bank turun, begitu juga suku bunga KPR.
Untuk lebih mudahnya dalam menghitung suku bunga KPR kamu bisa cek di kalkulator BTN Properti berikut ini. Suku bunga fixed dan floating memiliki keunggulannya masing-masing. Pilih suku bunga yang sesuai dengan kemampuanmu. Keadaan finansial dan komitmen adalah dua hal penting yang untuk dijadikan pertimbangan sebelum mengajukan KPR.
Baca juga: Cara Menghitung dan Menjaga Plafon Kredit
Bank BTN: Bank dengan Suku Bunga KPR Rendah
Bank BTN telah lama menyediakan solusi KPR untuk masyarakat. Selain menyediakan KPR komersial, bank ini juga merupakan salah satu bank yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menyediakan KPR Subsidi.
1. KPR BTN Gaess
Wujudkan wishlist kamu untuk memiliki rumah idaman di tahun 2022 dengan KPR BTN Gaess. Untuk kamu yang berusia 21-40 tahun dan memiliki penghasilan tetap. DP mulai dari 0% (sesuai ketentuan yang berlaku). Jangka waktu kredit panjang hingga 30 tahun untuk KPR dan 20 tahun untuk KPA, jadi cicilan pun bisa jadi lebih ringan.
DP 0%, pasti bunganya mahal. Eitss, kata siapa? Ga perlu khawatir, karena bunga fixed rate 4,75% selama 2 tahun. Cicilan naik bertahap dan ga ngagetin. Berlaku untuk periode akad hingga 31 Desember 2022.
2. KPR BTN Subsidi
Ini adalah program KPR oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia yang ditujukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan suku bunga dan angsuran rendah untuk membeli rumah tapak dan rumah sejahtera susun.
Kamu juga bisa mengajukan KPR secara online di website BTN Properti.