Badan
Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,02% mom dengan Indeks
Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,24 pada Februari 2022. Dari 90 kota, 53 kota
mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung
Pandan sebesar 2,08% mom dan terendah terjadi di Palembang, Palangkaraya dan
Tarakan sebesar 0,01% mom. Tingkat inflasi Februari
2022 dibandingkan akhir tahun 2021 yaitu sebesar 0,54% ytd dan tingkat inflasi
tahunan dibandingkan Februari 2021 yaitu sebesar 2,06% yoy.
Grafik 1. Inflasi
Bulanan Februari 2022 dan 2021 Berdasarkan Kelompok (% mom)
Sumber: BPS
Inflasi
di bulan Februari 2022 terjadi karena penurunan harga beberapa indeks kelompok
pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,84% momserta
kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04% mom. Sementara
kelompok sisanya mengalami peningkatan dimana kelompok perawatan pribadi dan
jasa lainnya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mencatatkan
peningkatan terbesar yaitu sebesar 0.60% mom dan 0,53% mom (Grafik 1).
Beberapa
komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2022, antara lain: minyak
goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, ikan segar, dan tarif
angkutan
udara.
Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain: bawang merah,
tomat, cabai merah, rokok kretek filter, rokok putih, bahan bakar rumah tangga,
sewa rumah, sabun detergen bubuk/cair, upah asisten rumah tangga, mobil, dan
emas perhiasan.
Sementara
dari 11 kelompok pengeluaran, 1 kelompok menyumbang deflasi, 7 kelompok menyumbang
inflasi, serta 3 kelompok tidak memberikan andil terhadap inflasi nasional. Kelompok
pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi, yaitu: kelompok makanan,
minuman, dan tembakau sebesar 0,22%. Kelompok pakaian dan alas kakikelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangandan kelompok pendidikan tidak
memberikan andil terhadap deflasi nasional. Sementara sisanya memberikan
sumbangan pada inflasi nasional. (Grafik 2).
Grafik 2. Sektor
Penyumbang Inflasi Bulan Februari 2022 (%)
Sumber: BPS
Deflasi
Umum pada Februari 2022 sebesar 0,02% mom, setelah pada Januari 2022 mencatat inflasi
sebesar 0,56% mom. Perkembangan ini bersumber dari deflasi pada kelompok volatile
food serta penurunan inflasi inti dan kelompok administered prices. Kelompok
inti pada Februari 2022 mencatat inflasi sebesar 0,31% mom, menurun
dibandingkan inflasi bulan Januari 2022 yang sebesar 0,42% mom. Perkembangan
tersebut dipengaruhi oleh melandainya mobilitas masyarakat dampak meningkatnya
kasus varian Omicron. Berdasarkan komoditasnya, penurunan inflasi inti terutama
disumbang oleh komoditas sewa rumah dan
mobil.
Grafik 3. Tingkat
Inflasi Februari 2018-Februari 2022 (% mom)
Sumber: BPS
Kelompok
volatile food mengalami deflasi sebesar 1,50% mom pada Februari 2022, setelah
pada Januari 2022 mencatat inflasi sebesar 1,30% mom. Perkembangan tersebut
terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas minyak goreng, telur ayam ras, dan
daging ayam ras, seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah terkait Harga
Eceran Tertinggi minyak goreng dan peningkatan produksi. Sedangkan kelompok administered
prices pada Februari 2022 mencatat inflasi sebesar 0,18% mom, lebih rendah
dibandingkan inflasi Januari 2022 sebesar 0,38% mom. Perkembangan tersebut
terutama dipengaruhi oleh deflasi angkutan udara seiring penurunan mobilitas
udara. Sementara inflasi bahan bakar rumah tangga dan aneka rokok akibat dampak
lanjutan penyesuaian harga LPG nonsubsidi dan kenaikan cukai tembakau menahan
perlambatan inflasi kelompok administered prices lebih lanjut. (Grafik 3).
Grafik 4.
Perkembangan Inflasi Bulanan dan Tahunan Sejak Februari 2005
Sumber: BPS
Inflasi
Umum (Headline) pada Februari 2022 secara tahunan tercatat sebesar 2,06%
yoy, lebih tinggi jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yaitu
sebesar 2,18% yoy. Pemerintah dan Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga
stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan, baik di tingkat pusat
maupun daerah guna mengendalikan inflasi 2022 sesuai kisaran targetnya 3,0±1%. (Grafik
4).
Inflasi inti secara tahunan di Februari 2022
tercatat sebesar 2,03% yoy, meningkat jika dibandingkan dengan inflasi Januari
2022 sebesar 1,84% yoy. Inflasi inti tetap rendah seiring permintaan domestik
yang mulai meningkat, stabilitas nilai tukar yang tetap terjaga dan konsistensi
kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Inflasi kelompok
volatile food secara tahunan juga mengalami penurunan menjadi 1,81% yoy
setelah pada bulan sebelumnya sebesar 3,35% yoy. Sedangkan kelompok administered
price secara tahunan juga mengalami penurunan menjadi 2,34% yoy, dari 2,37%
yoy di bulan sebelumnya.
Dalam
Rapat Dewan Gubernur bulan Februari 2022, Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan
suku bunga acuannya pada level 3,50%. Keputusan tersebut sejalan dengan perlunya
menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar, dan sistem keuangan serta upaya untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat.