Source: Arsitag/Gale Desain Konstruksi
Atap merupakan bagian vital rumah yang harus kuat dan tahan lama karena menaungi semua struktur rumah. Berdasarkan buku Home Solution: Solusi dan Tips Rumah Tinggal oleh Tim Penulis Griya Kreasi, terdapat 2 jenis rangka atap yang biasa digunakan, yaitu dari kayu atau dari logam (besi siku dan baja ringan), tergantung dari biaya yang disediakan.. Untuk itu, memilih kayu yang tepat bisa meningkatkan daya tahan dan estetika rumah. Blog ini akan membahas jenis-jenis kayu terbaik yang bisa digunakan untuk atap rumah, kelebihan, dan faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis kayu.
Key Takeaways:
Kayu dipilih untuk atap rumah karena beberapa alasan: fleksibilitas, estretika & insulasi, dan daya tahannya.
Terdapat 4 kayu terbaik untuk dijadikan atap rumah, yaitu kayu jati, kayu merbau, kayu kamper, dan kayu ulin.
Faktor-faktor yang harus kamu perhatikan diantaranya: ketahanan terhadap cuaca dan rayap, anggaran, inventori lokal, desain dan fungsi rumah. Baca Juga : Simak Jenis-Jenis Bahan Kayu Terbaik Untuk Interior Rumah!
Mengapa Kayu Masih Menjadi Pilihan untuk Atap Rumah?
Ada beberapa alasan mengapa kayu masih menjadi pilihan utama untuk membuat atap rumah. Beberapa diantaranya adalah:
Fleksibilitas
Kayu lebih fleksibel dibentuk sesuai dengan desain arsitektur yang diinginkan. Sehingga penggunaannya lebih mudah jika dijadikan atap rumah.
Estitka & Insulasi
Karena warna dan tekstur yang beragam, kayu dapat memberikan estetika yang lebih alami, serta insulasi termal yang baik.
Daya Tahan
Tergantung jenis dan perawatannya, kayu bisa bertahan puluhan tahun. Membuat biaya perawatan lebih rendah.
5 Pilihan Jenis Kayu Terbaik untuk Atap Rumah
1. Kayu Jati
Tekstur kayu jati kuat dan cincinnya berpori. Kepadatannya berfluktuasi sesuai kadar air: dengan kadar air 15%, kepadatannya adalah 660 kg/m3. Kayu ini mudah dipisahkan dari kayu terasnya.Kayu jati menjadi lebih gelap seiring bertambahnya usia. Lokasi asal kayu jati dapat membuat perbedaan besar. Cincin pertumbuhan yang matang jauh lebih rapat daripada cincin pertumbuhan yang segar. Kulitnya adalah aroma kayu yang baru dipotong.
Kelebihan Kayu Jati:
Tahan rayap dan kelembaban.
Sangat kuat dan tahan lama.
Kekurangan Kayu Jati:
Harga relatif mahal.
Kayu Jati cocok untuk:
Rumah dengan desain mewah atau tradisional.
2. Kayu Merbau
Merbau adalah jenis kayu yang sangat keras dan padat, dengan densitas berkisar antara 850 hingga 1.060 kg/m³ pada kadar air 12%. Karakteristik jenis kayu ini menjadikannya sangat kokoh dan tahan lama, sehingga cocok untuk digunakan dalam konstruksi berat.
Kelebihan Kayu Merbau:
Sangat keras dan tahan cuaca ekstrem.
Warna cokelat kemerahan memberikan kesan elegan.
Kekurangan Kayu Merbau:
Berat, memerlukan struktur tambahan.
Kayu Merbau cocok untuk:
Atap rumah di wilayah tropis dengan curah hujan tinggi.
3. Kayu Kamper
Kayu kamper merupakan kayu yang berasal dari pohon kamper (Cinnamomum camphora) yang memiliki beberapa keunggulan seperti:
Kelebihan Kayu Kamper:
Tahan rayap
Rayap dan serangga lainnya tidak menyukai kayu kamper karena memiliki aroma kamper yang kuat.
Tahan lembab
Karena tahan lembab, kayu kamper dapat digunakan baik di dalam maupun di luar ruangan.
Kualitas unggul
Kekuatan dan keawetan kayu kamper sangat luar biasa.
Mudah dibentuk
Karena kayu kamper memiliki kepadatan sedang, kayu ini sangat mudah dibentuk dan diolah.
Corak yang menawan
Kayu kamper memiliki serat kayu lurus yang memanjang dan memiliki warna yang indah dan menarik.
Kekurangan Kayu Kamper:
Perlu perlindungan tambahan terhadap kelembaban.
Kayu Kamper cocok untuk:
Pembuatan rangka atap rumah minimalis dengan anggaran terbatas.
4. Kayu Ulin
Salah satu jenis kayu yang kuat dan paling berharga untuk digunakan sebagai rangka atap rumah di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, adalah kayu ulin atau kayu besi, yang biasa disebut Eusideroxylon zwageri. Kayu besi populer dalam berbagai aplikasi karena berbagai kelebihannya, termasuk kekuatan dan daya tahannya.
Kelebihan Kayu Ulin:
Disebut sebagai "kayu besi" karena sangat keras.
Tidak mudah lapuk meski terkena air.
Kekurangan Kayu Ulin:
Sulit ditemukan dan harganya mahal.
Kayu Ulin Cocok untuk:
Wilayah dengan tingkat kelembaban tinggi.
5. Kayu Meranti
Kayu Meranti merupakan kayu yang populer dan paling komersial di Asia Tenggara. Kayu meranti merupakan kategori kayu yang keras. Kayu meranti sulit diubah ukuran dan bentuknya. Selain itu, kayu meranti tahan terhadap pemuaian dan penyusutan akibat perubahan suhu.
Karena kestabilannya, kayu ini sangat baik untuk digunakan sebagai bahan untuk membangun rangka atap. Rangka atap bangunan akan bertahan lama jika menggunakan kayu meranti.
Kelebihan Kayu Meranti:
Kuat dan keras
Stabil terhadap pemuaian dan penyusutan
Kekurangan Kayu Meranti:
Teksturnya kasar dan tidak jelas
Kayu meranti kuning lebih sulit diolah karena teksturnya yang kasar dan pori-porinya yang besar.
Kayu meranti kuning lebih mudah terserang hama dan membusuk
Kayu Meranti Cocok untuk:
Bahan konstruksi bangunan
Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Kayu untuk Atap Rumah
Karena atap memiliki peran sentral untuk keberlangsungan rumahmu, maka kamu harus mempertimbangkan matang-matang sebelum memilih kayu untuk atap rumah. Faktor-faktor yang harus kamu perhatikan diantaranya:
1. Ketahanan Terhadap Cuaca dan Rayap
Kondisi cuaca tiap wilayah menentukan pilihan kayu yang harus kamu dapatkan. Terutama di Indonesia yang cuacanya silih berganti meskipun hanya memiliki 2 musim.
Untuk menghindari pelapukan dan keretakan, pilihlah kayu yang dapat menahan perubahan kelembaban dan suhu.
Pastikan kayu tersebut memiliki perlindungan ekstra, seperti pelapis akhir atau pelapis kedap air tertentu. Wilayah tropis sering mengalami hujan lebat dan panas ekstrem.
2. Anggaran
Tentu pembelian material dengan kualitas yang baik akan membutuhkan anggaran lebih. Pilihan kayu dengan kualitas terbaik seringkali mahal, tetapi dapat menjadi investasi jangka panjang.
3. Inventori Lokal
Selain menentukan material dan menyesuaikannya dengan anggaran, tentu kamu harus melihat apakah jenis kayu tersebut disediakan di sekitar konstruksi rumahmu. Jika tidak ada inventori dengan lokasi dekat, tentu hal ini akan mempersulit logistik dan menambah anggaran pengiriman.
4. Desain dan Fungsi Rumah
Perhatikan pemilihan kayu dengan desain rumahmu. Kayu yang cocok dengan tampilan tradisional tentu tidak dapat diaplikasikan untuk desain yang modern.
Tips Merawat Kayu pada Atap Rumah
Lakukan pemeriksaan Rutin Setiap enam bulan atau setiap tahun
Pemeriksaan berkala, baik setahun sekali atau setiap enam bulan, merupakan prosedur perawatan yang paling penting. Periksa setiap komponen rangka kayu, seperti rangka atap, reng, kasau, dan balok gording. Periksa lubang, retakan, atau kerusakan akibat rayap atau jamur lainnya.
Jika ditemukan kerusakan, perbaiki segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Agar struktur rangka tetap kuat, ganti kayu yang rusak dengan yang baru. Pemeriksaan rutin menjamin rangka kayu selalu dalam kondisi prima.
Debu dan kotoran harus dibersihkan dari rangka kayu.
Membersihkan rangka kayu secara teratur—setidaknya enam bulan sekali—merupakan tugas lain yang sering terabaikan. Kerusakan kayu dapat dipercepat oleh debu, sarang laba-laba, lumut, dan kotoran lain yang menempel.
Gunakan kain lembap atau sikat lembut untuk membersihkan. Hindari penggunaan terlalu banyak udara untuk mencegah kayu membusuk terlalu cepat. Sebelum Anda memasang kembali kayu ke atap, pastikan kayu benar-benar kering. Rangka kayu yang bebas jamur dan terawat dengan baik akan tahan lama.
Lakukan pengecatan ulang tiap 2-3 tahun sekali
Untuk melindungi kayu dari radiasi UV, hujan asam, dan faktor berbahaya lainnya, pengecatan rutin juga diperlukan. Idealnya, gunakan cat atau pernis berbahan dasar air untuk mengecat ulang rangka kayu keras setiap dua hingga tiga tahun.
Untuk perlindungan optimal, pastikan untuk mengecat bagian luar dan dalam rangka. Mengecat rangka kayu keras tidak hanya melindunginya tetapi juga memberikan tampilan yang lebih bersih dan lebih menarik. Pilih warna cat yang melengkapi desain arsitektur rumah.
Oleskan Cat/Bahan Pengawet
Gunakan bahan pengawet alami pada kayu selain mengecat. Rayap, kumbang, dan serangga kayu lainnya dapat diracuni oleh zat ini. Untuk melindungi sambungan dan celah, berikan perawatan ekstra. Ulangi aplikasi setahun sekali.
Hindari Paparan Langsung Terhadap Air
Dengan ketahanan air yg bervariasi, kamu harus memastikan paparan langsung terhadap air dapat diatasi dengan sistem drainase yang baik. Hal ini memastikan agar tidak ada genangan air yang membuat atap kayu terekspos air dalam waktu yang lama.
Jenis Kayu Terbaik untuk Rumah Idamanmu
Terdapat beberapa rekomendasi jenis kayu untuk atap rumah: jati, merbau, kamper, ulin, dan meranti yang menawarkan kekuatan dan estetika masing-masing.
Pilihlah kayu yang sesuai dengan kebutuhan rumahmu dan jangan lupa perhatikan perawatannya untuk hasil maksimal.
BTN Properti menyediakan KPR untuk pembuatan rumah idaman. Dengan solusi KPR yang tepat, saatnya Anda semakin dekat dengan rumah idaman! Di BTN Properti, mari temukan berbagai pilihan rumah terbaik dan rencana pembiayaan yang fleksibel. Kunjungi situs web kami untuk melihat berbagai kemungkinan properti, hitung cicilan KPR secara manual berdasarkan kapasitas Anda, dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya terkait properti.