Jarak
dan harga menjadi 2 hal yang memicu kegalauan milenial dalam mencari hunian impian.
Banyak hunian yang harganya masih terjangkau, tapi lokasinya sangat jauh. Atau
lokasi di tengah kota, namun harganya sudah sangat tinggi. Jika kamu ingin
memiliki hunian di tengah kota, harga masih terjangkau, masih berbentuk landed
house dan kepemilikan berbentuk Setifikat Hak Milik (SHM), aparthouse bisa jadi
solusinya.
Aparthouse
merupakan rumah tapak yang menggabungkan konsep rumah dan apartemen. Secara
konsep dan desain, aparthouse memiliki desain yang compact dan modern seperti apartemen. Namun, dari segi investasinya
seperti rumah, pemiliki aparthouse memiliki hak milik akan tanah dan bangunan.
Dengan keterbatasan luas tanah, biasanya aparthouse dibangun menjadi 3-4
lantai. Luas tanah aparthouse seperti apartment studio, luas aparthouse kurang
lebih 10-45 meter persegi. Dengan keterbatasan lahan, pemanfaatan ruangannya
memanjang ke atas, sehingga bangunan terdiri jadi beberapa lantai atau terdapat
split level (mezzanine) di lantai yang sama. Umumnya aparthouse memiliki 2-3
kamar dan dengan opsi memiliki rooftop
yang bisa dimanfaatkan untuk tempat mecuci baju dan menjemur pakaian.
Kelebihan Aparthouse
- SHM (sertifikat hak milik), berbeda dengan apartemen yang sertifikatnya hanya hak guna bangunan, kepemilikan aparthouse bisa berntuk SHM.
- Lokasi strategis, dekat dengan berbagai fasilitas umum, seperti transportasi, perkantoran, rumah sakit, dan lain sebagainya.
- Desain yang compact dan modern.
- Harga relatif masih terjangkau dibandingkan rumah pada lokasi yang sama.
Kekurangan Aparthouse
- Lahan terbatas, sehingga luas ruangan menjadi terbatas.
- Bangunan dibuat tinggi ke atas, sehingga banyak tangga. Kurang ramah untuk lansia dan anak-anak.
- Pilihan tipe terbatas, hanya dibedakan berdasarkan tinggi bangunan.
- Fasilitas umum terbatas, tidak sebanyak fasilitas yang ditawarkan apartment.