Ada banyak sekali elemen yang perlu diperhatikan dalam dunia desain interior, mulai dari skema warna, furnitur, dekorasi, hingga plafon. Namun kenyataannya, plafon seringkali terabaikan meskipun memiliki dampak signifikan terhadap estetika dan fungsi keseluruhan ruangan.
Pilihan plafon rumah yang tepat dapat mengubah suasana setiap ruangan, misalnya menciptakan kesan tinggi dan luas. Oleh karena itu, penting bagi pemilik rumah untuk mengetahui jenis-jenis plafon rumah yang tersedia.
Pada artikel berikut, kami akan menjelaskan lebih lanjut mengenai berbagai jenis plafon rumah yang ada beserta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jenis bahan plafon agar pemilik rumah dapat membuat keputusan yang tepat dalam meningkatkan keindahan rumah.
Key Takeaways:
- Pilihan plafon rumah yang tepat dapat mengubah suasana setiap ruangan, misalnya menciptakan kesan tinggi dan luas.
- Plafon yang kamu pilih perlu disesuaikan dengan konsep interior untuk menciptakan tampilan yang harmonis pada ruangan.
- Pemilihan plafon rumah sangatlah penting agar plafon sesuai dengan konsep dan kebutuhan hunian.
Jenis-Jenis Plafon Rumah
Ada berbagai macam jenis plafon rumah yang dapat kamu pilih. Plafon yang kamu pilih perlu disesuaikan dengan konsep interior untuk menciptakan tampilan yang harmonis pada ruangan.
Di bawah ini kami telah menguraikan 10 jenis plafon rumah beserta kelebihan dan kekurangannya (Digital Channel, 2023).
1. Plafon Gypsum
Plafon gypsum merupakan salah satu jenis plafon rumah yang paling banyak dipilih dalam desain rumah minimalis. Plafon gypsum banyak diminati karena fleksibilitasnya dalam menciptakan berbagai model, misalnya kubah atau bertingkat.
Selain fleksibel, harga plafon gypsum juga ekonomis dan tersedia secara melimpah di pasaran, sehingga mudah didapatkan. Namun sayangnya, plafon gypsum memiliki daya serap air yang tinggi, sehingga rentan rusak jika terjadi kebocoran atap.
Oleh karena itu, perawatan dan pencegahan kebocoran sangat penting dalam memastikan keawetan plafon rumah gypsum.
Baca juga: Plafon Gypsum: Kelebihan dan Kekurangan Plafon Gypsum untuk Rumah
2. Plafon Triplek
Jenis plafon rumah yang satu ini populer di kalangan masyarakat karena biayanya yang terjangkau. Plafon triplek dibuat dari lembaran triplek dengan berbagai ketebalan. Plafon ini mudah dipasang menggunakan rangka kayu sebagai penyangga.
Selain harganya yang terjangkau, banyak orang yang menggemari jenis plafon rumah yang satu ini karena bobotnya yang ringan, sehingga memudahkan proses pemasangan dan mengurangi waktu kerja.
Di balik keunggulannya, plafon triplek memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan plafon triplek yang pertama adalah jenis plafon ini terbuat dari material yang tidak tahan api, sehingga perlu perhatian ekstra terhadap faktor keamanan. Selain itu, ketahanannya terhadap kelembaban juga rendah, sehingga rentan rusak jika sering terkena air.
3. Plafon Eternit
Plafon eternit terbuat dari campuran semen dan serat kain perca. Jika dilihat dari modelnya, plafon eternit memiliki model yang menyerupai plafon kayu. Namun, kualitasnya menyerupai plafon gypsum.
Material plafon eternit ini tahan api dan air. Selain itu, plafon eternit memiliki harga yang terjangkau, sehingga dapat menjadi alternatif yang menarik.
Plafon eternit mudah untuk dipasang dan dibongkar kembali sesuai keinginan penghuni. Sebagai tambahan, plafon eternit dapat memberikan kesan sejuk pada ruangan, sehingga menambah kenyamanan di dalam rumah.
Namun, material eternit cukup rapuh dan rentan retak, sehingga perlu penanganan yang hati-hati saat proses pemasangan plafon. Material asbes pada plafon eternit juga berisiko mengganggu kesehatan penghuni karena dapat menimbulkan risiko gangguan pernapasan hingga kanker.
4. Plafon PVC
Jenis plafon berikutnya adalah plafon PVC (Polyvinyl Chloride). Plafon PVC tidak hanya digunakan untuk pipa, tetapi juga menjadi bahan unggulan untuk plafon rumah. Menurut Homify, bahan PVC memiliki bobot yang sangat ringan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan plafon (Henti Kresdiana, 2018).
Plafon PVC tersedia dalam berbagai warna dan gaya sehingga memudahkan pemilik rumah untuk menyesuaikannya dengan konsep interior rumah.
Salah satu kekurangan plafon PVC adalah harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan jenis plafon rumah lainnya. Di samping itu, warna plafon PVC tidak bisa dicat ulang sehingga perlu diganti jika ingin mengubah tampilan.
5. Plafon Akustik
Plafon akustik sering digunakan di tempat yang membutuhkan peredaman suara yang baik, misalnya ruang rapat, auditorium, atau ruang pertunjukan.
Material plafon jenis akustik terbuat dari rangka kayu atau rangka metal. Jenis plafon ini dapat meredam suara secara maksimal sehingga dapat menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.
Selain dapat meredam suara, plafon akustik memiliki bobot yang cukup ringan sehingga proses pengerjaannya cepat dan mudah. Meskipun pemasangan plafon akustik relatif mudah, harga plafon akustik cukup mahal, sehingga membuatnya kurang populer di kalangan masyarakat umum. Selain itu, plafon ini tidak tahan air dan sulit ditemukan di pasaran.
6. Plafon Kayu
Plafon kayu dikenal juga sebagai lamber. Jenis plafon ini dibuat dari lembaran kayu yang diolah dengan ukuran sekitar 1x9 cm. Untuk digunakan sebagai plafon, lembaran kayu tersebut dikeringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar airnya, sehingga lebih tahan lama.
Jenis plafon rumah yang satu ini sangat cocok untuk hunian dengan konsep natural, karena dapat memberikan sentuhan alami yang menenangkan sekaligus kesan mewah. Corak dan pola plafon kayu sangat beragam, sehingga kamu dapat menyesuaikannya dengan berbagai konsep desain interior, mulai dari pola sederhana hingga artistik.
Sayangnya, plafon kayu lebih populer di kalangan masyarakat menengah ke atas karena harga plafon kayu yang mahal. Selain itu, plafon kayu rentan terhadap serangan rayap sehingga mudah rapuh. Untuk menjawab permasalahan ini, kamu dapat memilih jenis kayu yang lebih tahan lama dan awet, seperti kayu jati, kayu merbau, kayu meranti, dan lain-lain (Wood Research Institute, 2023).
7. Plafon Anyaman Bambu
Plafon anyaman bambu adalah jenis plafon rumah yang unik yang sering digunakan dalam hunian tradisional. Anyaman bambu menciptakan suasana yang hangat dan alami, menambah karakter pada ruangan.
Desain plafon anyaman bambu memberikan sentuhan klasik yang unik dengan harga yang terjangkau dan proses pemasangan yang mudah, sehingga menjadikannya pilihan favorit masyarakat.
Namun, ada beberapa kelemahan dari plafon anyaman bambu. Plafon anyaman bambu rentan terhadap api dan kerusakan akibat rayap. Di samping itu, jenis plafon ini tidak boleh sering terkena air karena dapat rusak dengan cepat. Maka dari itu, kamu perlu merawat plafon dengan baik untuk memastikan ketahanannya.
8. Plafon Metal
Jenis plafon metal dijual dalam bentuk berbagai motif, sehingga memiliki fleksibilitas dalam menciptakan tampilan elegan dan modern. Plafon metal terbuat dari material lempengan metal tipis yang diproses secara emboss.
Ketahanan terhadap air dan daya tahan yang luar biasa menjadikannya pilihan yang menarik. Selain itu, plafon metal sendiri bersifat anti rayap, sehingga tahan terhadap serangan rayap.
Namun, harga plafon metal yang tinggi membuat plafon ini belum terlalu populer. Meski begitu, bagi yang mengutamakan kekuatan dan estetika, plafon metal adalah investasi yang layak untuk digunakan.
9. Plafon GRC
Plafon GRC (Glass Fiber Reinforced Cement Board) menggabungkan harga ekonomis dan kekuatan material yang tangguh. Plafon GRC sendiri memiliki material yang mirip seperti plafon eternit. Perbedaan antara keduanya terletak pada ukuran plafon GRC yang lebih besar, yaitu sekitar 120 x 240 cm.
Plafon GRC ideal untuk berbagai lingkungan rumah karena jenis plafon ini tahan terhadap air dan api. Model plafon GRC cocok bagi kamu yang ingin memperoleh kesan mewah pada rumah.
Plafon GRC memiliki kekuatan yang lebih baik daripada plafon triplek, sehingga diandalkan dalam bidang konstruksi. Meski pemasangan plafon GRC lebih rumit dan memerlukan keterampilan khusus, hasilnya sangat memuaskan jika dilakukan oleh tenaga ahli.
10. Plafon Kalsiboard
Jenis plafon kalsiboard adalah plafon yang dibuat dari campuran asbes, semen, pasir, silica, dan serat selulosa. Kombinasi bahan-bahan ini memberikan kekuatan ekstra terhadap kerusakan yang disebabkan oleh jamur dan rayap, sehingga memiliki daya tahan yang kuat.
Bentuk plafon kalsiboard menyerupai papan, sehingga mudah diolah. Selain memiliki daya tahan yang kuat, plafon kalsiboard juga memiliki daya serap air yang tinggi.
Perawatan plafon kalsiboard juga sangat mudah karena kamu dapat dengan mudah mengecat atau mengampelas noda yang ada. Desainnya yang elegan dan estetis menjadikannya sangat cocok untuk rumah dengan konsep modern, menambah nilai estetika dan keanggunan pada interior rumah.
Baca juga: Dari Minimalis hingga Klasik, Cek Inspirasi Desain Plafon Industrial
4 Tips Memilih Jenis Plafon Rumah
Pemilihan plafon rumah sangatlah penting agar plafon sesuai dengan konsep dan kebutuhan hunian. Melansir dari Gravel.co.id, berikut adalah beberapa tips untuk memilih jenis plafon yang tepat.
1. Pemilihan Warna Plafon
Warna plafon memegang peran penting dalam keseluruhan estetika rumah. Banyak rumah memilih warna netral seperti putih karena memberikan kesan terang, bersih, dan luas pada interior.
Jika rumah kamu memiliki langit-langit yang rendah, warna terang seperti hijau muda atau biru muda bisa menjadi alternatif untuk menciptakan ilusi ruang yang lebih tinggi.
Untuk rumah dengan plafon tinggi, kamu memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam memilih warna. Namun, pastikan warna plafon tidak terlalu kontras dengan dinding agar harmoni estetika rumah tetap terjaga.
2. Perhatikan Bentuk Plafon Rumah
Seiring perkembangan desain interior, model plafon rumah kini hadir dalam berbagai bentuk yang menarik. Ada berbagai macam bentuk plafon yang dapat kamu pilih, mulai dari transparan, bertipe baki, hingga void.
Sebagai contoh, rumah dengan desain klasik mungkin lebih cocok dengan plafon rumah bentuk melengkung, sementara rumah modern lebih sesuai dengan plafon berbentuk ceruk atau baki. Sedangkan untuk rumah bertingkat, plafon berbentuk void dapat memberikan kesan sejuk, terang, dan luas pada interior, sehingga membuat rumah terasa lebih nyaman dan luas.
3. Pemilihan Material Plafon
Material plafon tidak hanya memengaruhi estetika tetapi juga fungsionalitas rumah. Pilih material yang tidak hanya tahan lama, tetapi juga tahan terhadap air, api, dan anti rayap. Dengan memerhatikan warna, bentuk, material, dan pencahayaan, kamu dapat meningkatkan estetika rumah sekaligus menambah kenyamanan maksimal pada rumah.
Selain itu, beberapa material juga memiliki kemampuan isolasi yang baik, sehingga mampu menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk meskipun suhu di luar panas.
Penting bagi penghuni untuk memastikan plafon rumah memiliki daya tahan yang baik agar rumah dapat terlindungi dari berbagai perubahan cuaca dan kondisi iklim.
4. Pertimbangkan Pencahayaan yang Optimal
Pencahayaan adalah faktor krusial dalam desain plafon. Pencahayaan yang tidak sesuai dengan desain plafon dapat membuat rumah tampak gelap dan sempit.
Untuk ruangan yang luas, pilih lampu LED dengan intensitas cahaya tinggi. Rumah desain klasik yang memiliki langit-langit tinggi cocok dengan lampu tipe pendant bercahaya kuning hangat yang dapat menambah kesan elegan dan hangat.
Selain pencahayaan buatan, optimalkan juga pencahayaan alami dari jendela atau ventilasi. Cahaya alami yang cukup akan membuat rumah terlihat lebih luas, terang, dan nyaman.
Kesimpulan
Demikian berbagai macam plafon rumah yang dapat pemilik rumah pilih. Ingatlah untuk memilih jenis plafon rumah yang tepat untuk rumahmu, karena plafon memegang peran penting dalam keseluruhan estetika dan fungsi sebuah ruangan. Dengan memilih jenis plafon rumah yang tepat, plafon tidak hanya menjadi elemen struktural, tetapi juga untuk menambah estetika dan kecantikan ruangan.
Ingin membaca artikel seputar properti lainnya? Silakan kunjungi website BTN Properti kami untuk menemukan berbagai artikel bermanfaat seputar properti lainnya.