Dinding merupakan salah satu elemen yang penting dalam menyusun sebuah hunian. Selain menjadi struktur yang membentuk dan membatasi ruangan, dinding juga dapat difungsikan untuk mencerminkan konsep yang diusung oleh sebuah hunian.
Lebih lanjut, dinding juga kerap menjadi sarana untuk menambah unsur estetika rumah selain perabot dan dekorasi. Karenanya, banyak pemilik rumah berinvestasi pada keindahan tampilan dinding interior untuk membuat hunian terlihat nyaman.
Trik yang dapat kamu lakukan untuk menonjolkan nilai keindahan dinding interior adalah memilih material yang tepat dan sesuai dengan konsep yang diusung oleh hunian. Di bawah ini adalah pembahasan terkait ragam material yang dapat dipilih untuk melapisi dinding. Check it out!
Material Pelapis Dinding Terbaik, Buat Tampilan Rumah Semakin Cantik!
1. Cat Dinding
Jenis pelapis dinding ini adalah yang paling mudah kamu temukan di pasaran. Selain harganya yang relatif murah, cat dinding juga memiliki banyak pilihan warna, sehingga dapat kamu sesuaikan dengan konsep yang diterapkan pada hunian.
Cat dinding adalah jenis material yang cocok untuk diaplikasikan pada berbagai jenis tempat tinggal, mulai dari hunian ekonomis hingga rumah mewah sekalipun. Hasil finishing yang sederhana memberi penghuni lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan estetika rumah melalui perabot dan dekorasi tanpa membuatnya terkesan berlebihan.
Meski begitu, penggunaan cat dinding pada dinding interior rumah kerap memberi kesan monoton. Alternatifnya, kamu dapat mengandalkan teknik pewarnaan dual tone atau menggunakan cat dinding tekstur.
2. Wallpaper atau Wall Covering
Jika kamu lebih menyukai aksen dan motif pada dinding tapi tidak mau mengeluarkan terlalu banyak biaya, kamu dapat memilih wallpaper sebagai alternatif. Saat ini, banyak motif wallpaper yang dapat dijadikan pilihan, seperti desain kontemporer, klasik, floral, dan geometris.
Bagi kamu yang tidak mau repot, wallpaper dapat menjadi solusi yang praktis untuk mempercantik dinding. Sebab, pemasangan wallpaper relatif mudah, kamu hanya perlu melepaskan lembar pelindung perekat yang berada di sisi belakang wallpaper dan menempelkan sisi tersebut pada dinding ruangan.
Jika bosan atau ingin mengganti konsep interior rumah, kamu hanya perlu mengganti wallpaper tanpa harus merombak ulang dinding rumah. Efisien, bukan?
Meski begitu, wallpaper kurang cocok jika diaplikasikan pada bagian eksterior rumah. Karena berbahan dasar kertas dan plastik, wallpaper rentan terhadap paparan sinar matahari langsung dan air hujan.
3. Papan Kayu
Selain dapat digunakan sebagai bahan dasar perabot, kamu juga dapat memanfaatkan papan kayu untuk melapisi dinding. Memiliki struktur yang kokoh, papan kayu dapat menjadi pilihan jika kamu menginginkan material penyusun rumah yang bersifat sustainable.
Beberapa jenis kayu yang dapat kamu gunakan untuk pelapis dinding yaitu kayu bangkirai, jati, kamper, dan meranti. Untuk olahan kayu, kamu juga dapat memilih plywood dan panel MDF.
Keberadaan dinding kayu pada interior rumah tidak hanya membuat tempat tinggal terasa sejuk dan alami, melainkan juga memberi suasana hangat dan nyaman. Hal itulah yang menjadikan dinding kayu umum digunakan pada ruangan seperti kamar tidur dan ruang keluarga.
Pada hunian bergaya Jepang dan Skandinavia, dinding kayu umumnya dibiarkan natural dengan tampilan unfinished. Sebaliknya, jika kamu ingin mengusung konsep etnik dan modern, gunakan finishing jenis plitur.
Baca juga: Simak Jenis-Jenis Bahan Kayu Terbaik Untuk Interior Rumah!
4. Panel Dinding
Salah satu bahan yang banyak digunakan untuk melapisi dinding pada konstruksi bangunan modern adalah panel. Wall panel adalah lembaran papan yang dipasang pada dinding untuk menutupi sebagian atau seluruh permukaan dinding. Panel dinding umumnya dibuat dengan bentuk, corak, dan tekstur yang unik dan menarik, sehingga memberi kesan stylish dan elegan pada hunian bergaya kekinian.
Lebih lanjut, wall panel juga dapat menambah kenyamanan penghuni, karena memiliki kemampuan untuk meredam suara dan mengatur suhu ruangan. Lebih lanjut, sifatnya yang praktis dan multifungsi juga memungkinkan panel dinding untuk dimanfaatkan sebagai partisi ruangan.
Terdapat beberapa materi yang umum digunakan untuk dinding panel, seperti beton, kayu, cutting stiker, cermin, dan polikarbonat. Meski praktis dan multifungsi, diperlukan keahlian khusus untuk memasang dinding panel. Karena itulah, kamu harus berhati-hati agar panel tidak retak maupun patah saat proses instalasi.
5. Keramik
Pada ruangan dengan kelembaban yang tinggi, dibutuhkan pelapis dinding yang memiliki durability yang tinggi. Dalam hal ini, mengaplikasikan keramik pada dinding interior dapat menjadi opsi yang ideal.
Penggunaan keramik untuk dinding interior rumah memiliki banyak keunggulan, seperti melindungi dinding kamar mandi dari percikan air sehingga tidak mudah berjamur. Selain itu, keramik juga relatif mudah dibersihkan sehingga kerap digunakan untuk melapisi dinding dapur dan ruangan semi-outdoor.
Tak hanya unggul dari segi fungsional, ragam motif keramik dinding yang unik dan menarik juga dapat mempercantik interior dinding. Tentunya, ini akan menghadirkan nuansa yang berbeda pada interior hunian.
Memiliki nilai fungsional, keindahan, dan durability yang tinggi, kelemahan dari keramik adalah harganya yang relatif mahal. Untuk bisa mendapatkan dinding keramik yang cantik dan tahan lama, kamu harus rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
6. Cermin
Selanjutnya, material yang dapat digunakan untuk melapisi dinding interior rumah adalah cermin. Selain meningkatkan keindahan, peletakan dinding cermin pada ruangan tertentu juga memiliki nilai fungsional, seperti pada walk-in closet.
Lebih lanjut, sifat reflektif yang dimiliki oleh cermin menjadikan sebuah ruangan tampak lebih lapang, menjadikan elemen ini banyak diaplikasikan pada ruang yang memiliki ukuran relatif sempit.
Untuk menciptakan kesan mewah pada hunian, padukan cermin dengan dominasi warna putih pada ruangan. Kamu juga dapat meletakkan beberapa perabot berbahan dasar logam dan jendela untuk menghadirkan ilusi pada ruangan.
Meski dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan daya tarik rumah, nyatanya penggunaan cermin sebagai pelapis dinding harus direncanakan dengan matang. Selain itu, kamu juga harus memastikan faktor keamanan, seperti terpasang dengan kuat dan jauh dari jangkauan anak.
Baca juga: Ketahui Bahan Bangunan yang Penting untuk Rumahmu!
7. Gipsum
Tak hanya digunakan sebagai material pada plafon, gypsum juga dapat digunakan sebagai partisi dan pelapis dinding interior. Banyak rumah bergaya klasik memanfaatkan gypsum sebagai pengganti plester dan acian dinding.
Bagi kamu yang belum mengetahui, gypsum adalah material bangunan yang berbahan dasar kapur dan sulfat. Gypsum memiliki struktur padat dan hanya tersedia dalam satu warna, yaitu putih.
Banyak orang memilih gypsum sebagai alternatif plester sebab harganya yang relatif murah dan mudah untuk diaplikasikan. Selain itu, gypsum juga bersifat tahan api dan kokoh terhadap benturan.
Meski begitu, kelemahan gypsum terletak pada strukturnya yang tidak tahan air. Karena itu, pastikan area yang akan dilapisi gypsum aman dari jangkauan air.
8. Karpet
Meski jarang ditemui pada tempat tinggal, penggunaan material karpet sebagai pelapis dinding dapat menghadirkan ruang kedap udara. Bagi kamu yang ingin memiliki home theater maupun ruang musik di rumah, bisa menggunakan karpet dinding untuk meredam suara dari luar ruangan. Sebaliknya, suara keras yang dihasilkan dari ruangan tersebut juga tidak akan mengganggu orang-orang yang berada di luar.
Beberapa bahan yang digunakan sebagai karpet pelapis dinding yaitu fiber mineral akustik, rockwool, kain, dan panel absorber. Untuk memaksimalkan efek peredam, ada baiknya jika kamu juga melapisi lantai ruangan dengan karpet. Sebagai aksen, kamu juga dapat memadukan karpet dengan bahan pelapis dinding interior lainnya, seperti panel, papan kayu, maupun gipsum.
9. Semen Ekspos
Terakhir, material dinding interior yang saat ini tengah digemari kalangan muda adalah semen ekspos. Dalam hal ini, dinding dibiarkan tampil dengan finishing acian semen tanpa diberi lapisan apa pun.
Gaya semen ekspos ini banyak diterapkan pada tempat tinggal bergaya industrial. Selain menjadi solusi untuk konsep ekonomis, tampilan unik dinding semen ekspos juga membawa nuansa natural dan anti-mainstream.
Lebih lanjut, dinding semen ekspos juga umumnya tahan terhadap cuaca dan kelembaban. Debu maupun kotoran juga tidak sulit untuk dibersihkan dari permukaan dinding semen ekspos.
Meski memiliki banyak kelebihan, penggunaan semen ekspos pada dinding interior juga umumnya rumit untuk diaplikasikan. Teknik yang salah justru membuat dinding mudah retak. Karena itulah, kamu tidak bisa sembarangan memilih orang untuk membuat finishing semen ekspos.
Baca juga: Desain Lantai Kayu yang Unik untuk Rumah Kamu!
Nah, demikianlah ide material yang dapat kamu gunakan untuk melapisi dinding interior rumah. Kamu juga dapat berkonsultasi dengan desainer interior maupun arsitek untuk mengetahui material dinding yang cocok untuk konsep hunian yang akan kamu buat.
Cek di sini untuk info lain mengenai rumah dan KPR BTN.